Pengolahan Sampah Rumah Tangga
Pengolahan
Sampah Rumah Tangga
Sampah warga sama seperti
sampah-sampah kota pada umumnya. Sampah ini bercampur antara sampah organik
dengan sampah non organik.
Pembagian
kelompok sampah warga
A. Sampah Organik Bisa
Didaur Ulang: kertas, kardus, koran, majalah, dll
B. Sampah Organik Tak Bisa
Didaur Ulang: sisa makanan, daun, sisa sayuran, dll.
C. Sampah Non-organik Bisa
Didaur Ulang: logam (besi, alumunium, tembaga), botol, bekas botol minuman,
kaleng, plastik, kaca, dll.
D. Sampah Non-organik Tak
Bisa Didaur Ulang: plastik yang tidak bisa diaur ulang, baterai bekas, dan
lainnya
Dilihat dari gambar di atas,
sampah warga didominasi oleh sampah-sampah non organik. Sampah non organik yang
paling banyak adalah sampah plastik. Seperti pada uraian diatas sampah dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar: sampah non organik dan sampah
organik. Dari setiap kelompok ini berdasarkan bisa tidaknya didaur ulang dapat
dikelompokkan menjadi bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang. Lihat
gambar di bawah ini:
Contoh kelompok sampah tersebut
adalah sebagai berikut:
Sampah-sampah yang bisa didaur
ulang baik organik maupun non-organik bisa dijual. Saat ini sudah ada pengepul
barang-barang bekas yang datang ke lokasi pengelolaan sampah ini. Dalam satu
minggu minimal mereka bisa mendapatkan dana tambahan Rp. 50.000 dari barang
bekas daur ulang ini. Satu bulan berarti kira-kira Rp. 200.000. Jumlah ini
justru lebih tinggi nilainya daripada pengolahan sampah organik menjadi kompos.
Sedangkan sampah non-organik yang
tidak bisa didaur ulang seharusnya dibakar. Jika sampah ini dibakar langsung
akan diprotes warga, karena asapnya ke mana-mana dan masuk ke rumah-rumah
warga. Dengan incinerator, cerobong bisa dibuat tinggi sehingga asap bisa
langsung ke udara. Selain itu pembakaran bisa berlangsung sempurna dan
mengurangi pencemaran udara.
Sampah organik diolah menjadi
kompos. Kompos dapat diolah lagi menjadi pupuk organik untuk dijual. Atau
digunakan sendiri untuk menanam tanaman hias, tanaman apotik hidup, atau
tanaman sayuran/buah-buahan.
Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Rumah Tangga Dengan
Lahan Yang Terbatas:
Gambar sampah rumah tangga organik yang dapat dijadikan pupuk kompos
Bagi yang rumahnya hanya memiliki sedikit lahan kosong, pembuatan kompos tetap dapat dilakukan, berikut caranya:
1. Sediakan drum atau sejenisnya.
2. Lubangi kecil-kecil bagian dasar drum untuk rembesan air dari sampah.
3. Tanam drum dengan kedalaman sekitar 11 cm dari permukaan tanah.
4. Masukkan sampah organik ke dalam wadah setiap hari.
5. Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala.
6. Bila terdapat kotoran binatang dapat ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos.
7. Sesudah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama tiga bulan.
8. Keluarkan isi drum dan angin-anginkan selama 2 minggu, kompos sudah dapat digunakan.
Komentar
Posting Komentar